KOTA BOGOR, - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) tengah mengembangkan aplikasi telemedicine.
Aplikasi yang sudah diujicobakan satu bulan di Puskesmas Tanah Sareal ini akan segera dikembangkan ke 25 Puskesmas se-Kota Bogor dalam waktu dekat.
Hal ini disampaikan usai ekspose aplikasi telemedicine kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya di Teras Balai Kota, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Rabu (2/2/2022).
"Aplikasi telemedicine yang masih dalam proses perkembangan ini sekarang sedang diujicobakan di Puskesmas Tanah Sareal, " ujar Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
Baca juga:
89 Ribu Nakes Jabar Telah Divaksin
|
Retno sapaannya mengatakan, selanjutnya sesuai dengan arahan Wali Kota Bogor dalam satu sampai dua pekan ke depan aplikasi telemedicine ini akan dikembangkan ke 25 Puskesmas se-Kota Bogor.
Sebab, dengan aplikasi ini dapat membantu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 untuk melakukan konsultasi dengan dokter melalui video call dan obat akan diantar ke pasien.
"Jadi pasien cukup mendownload aplikasi ini, mendaftar, memilih konsultasi. Tidak perlu datang ke lokasi, cukup melalui video call dan obat akan diantar, " imbuhnya.
Dia menegaskan aplikasi ini tidak hanya khusus pasien Covid-19 saja, namun juga untuk semua pasien umum yang ingin konsultasi ke dokter. Dalam proses perkembangannya telemedicine akan menambah fasilitas dokter kesehatan jiwa, psikolog dan dokter paru juga serta bisa melakukan rujukan dari Puskesmas ke rumah sakit.
"Kalau nanti sudah siap di 25 Puskesmas akan dilaunching. Saat ini baru pilot project di Puskesmas Tanah Sareal dan aplikasi ini juga masih proses pengembangan, " terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Tanah Sareal, Masayu Rubianti mengatakan, uji coba aplikasi telemedicine di Puskesmas Tanah Sareal sudah berjalan sebulan. Diakuinya belum banyak masyarakat yang mengetahui dan mengunduh aplikasi ini sekalipun sudah dipasang leaflet dan banner di Puskesmas.
"Kami juga baru tahap sosialisasi dan langsung kami ujicobakan untuk kasus Covid-19, " katanya.
Ia menjelaskan, alur dari penggunaan aplikasi telemedicine ini pasien terlebih dahulu mendownload aplikasinya (baru tersedia di Android), kemudian mendaftar dengan memasukkan nama, NIK dan nomor BPJS. Aplikasi itu akan langsung terkoneksi dengan Puskesmas Tanah Sareal.
"Pasien bisa memilih apakah mau melakukan konsultasi via video call atau hanya konsultasi melalui WhatsApp. Setelah konsultasi, dokter akan memberikan resep obat. Resep obat masuk ke bagian farmasi yang kemudian obat tersebut dikirim melalui bantuan indo paket, Gojek, Grab, atau bisa juga keluarga pasien datang langsung ke Puskesmas, " jelasnya.
Masayu menambahkan, aplikasi telemedicine ini tidak hanya untuk pasien Covid-19 saja namun bisa juga untuk masyarakat umum yang ingin konsultasi dan berobat. Dan bagi peserta BPJS Kesehatan, pelayanan di aplikasi telemedicine tidak dipungut biaya alias gratis. Walikota pun ingin di aplikasi ini bisa ditambahkan dengan fasilitas konsultasi kesehatan jiwa di Puskesmas.
"Jadi untuk sekarang yang baru bisa memanfaatkan aplikasi ini masyarakat yang faskes satunya di Puskesmas Tanah Sareal. Insya Allah dalam beberapa Minggu ke depan aplikasi ini sudah bisa diterapkan di seluruh Puskesmas di Kota Bogor, " katanya. (***)